Kudus, NU Online
Tanggal 3 Maret kemarin, H Asyrofi Masyito terpilih menjadi Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah melalui Konferensi Cabang (Konfercab) NU yang digelar di SMK NU Ma’arif Kudus.
Bersama Rais terpilih KH Ulil Albab Arwani, Asyrofi panggilan akrabnya berjanji selama lima tahun ke depan akan fokus pada pemberdayaan umat. Ia juga bertekad untuk merealisasikan program-program yang diusulkan pada FGD beberapa waktu lalu. “Lima tahun ke depan, universitas, rumah sakit harus ada, kantor NU harus representatif, dan satu lagi, kita harus punya Ma’had Aly,” tandasnya.
Siapakah Asyrofi? Barangkali, banyak masyarakat di Kota Kretek ini yang belum mengenalnya. Namun sebenarnya, bagi warga NU, sosok Ketua PCNU Kudus yang baru tersebut, tidaklah asing.
Sebelum menjabat Ketua PCNU Kabupaten Kudus, dirinya adalah Ketua Lakpesdam NU Kudus. Dan sejak remaja, Asyrofi sudah bergelut dengan organisasi yang merupakan Badan Otonom (Banom) NU.
Sosok pria kelahiran Kudus 10 Juni 1965 ini, pernah menjabat Ketua PC IPNU Cabang Kudus, Ketua PC GP Ansor Kudus, Wakil Ketua PW IPNU Jawa Tengah, dan pengurus PW GP Ansor Jawa Tengah. Selain itu, semasa mahasiswa di IAIN Walisongo, juga pernah menjabat Ketua Senat Mahasiswa.
Di panggung politik, nama suami Hablul Afwah ini juga cukup dikenal. Sebab, ia pernah tercatat sebagai Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kudus (1999 – 2004) dan menjabat Ketua DPRD Kabupaten Kudus (2004 – 2009).
Ada hal menarik yang banyak orang di Kabupaten Kudus ini barangkali tidak mengetahui, bahwa di baliknya ada peran sosok yang memiliki pandangan bahwa hidup harus bermanfaat bagi orang lain.
Dalam buku 'Memori DPRD Kabupaten Kudus Periode 2004 – 2009' yang diterbitkan Sekretariat DPRD Kudus, disebutkan bahwa dua nama jalan di sekitar kawasan Menara Kudus, yakni Jalan KH Arwani Amin dan Jalan KH Turaikhan Adjhuri adalah salah satu usulannya bersama kawan – kawannya di DPRD kepada Bupati, yang waktu itu dijabat HM Tamzil.
Usulan lain yang kini telah terealisasi, yakni membuat jembatan Kaligelis di dekat Pondok Thariqah Kwanaran. "Tujuan mengusulkan pembuatan jembatan Kaligelis, waktu itu adalah agar masyarakat yang mengaji thariqah, tidak terjebak kemacetan," katanya sebagaimana tertulis dalam buku tersebut.
Selain kiprah dalam bidang politik, kiprah sosialnya tak perlu diragukan, terlebih sejak usia remaja H Asyrofi telah berkecimpung dalam organisasi di bawah NU, dan hingga kini, dirinya juga aktif mengajar di madrasah di lingkungan LP Ma’arif NU Kudus. (Farid/Muiz)
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.