KUDUS - Kepedulian Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kudus pada pendidikan dibuktikan dengan adanya keinginan untuk mendirikan perguruan tinggi. Keinginan tersebut mendapat respon positif dari bupati Kudus H.M. Tamzil saat membuka Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama kabupaten Kudus tahun 2019 di SMK NU Maarif pada Minggu (3/3). Bupati sepenuhnya akan mendukung berdirinya perguruan tinggi yang akan dibangun oleh PCNU Kudus.
Rois Syuriah PCNU Kudus, KH. Ulil Albab Arwani menuturkan pihaknya masih memiliki hutang program kerja yang belum terlaksana. Program kerja yang belum terlaksana yakni pendirian perguruan tinggi dan rumah sakit. Selain itu, pihaknya juga menyinggung bahwa ketua PCNU yang baru diharapkan muncul dari kader muda. Tak hanya itu, Gus Bab memberi wejangan agar pemimpin NU Kudus kedepan memiliki kriteria seperti pintar, jujur, punya banyak waktu dan ikhlas. "Tentu dalam kepemimpinan kami masih terdapat kekurangan, yakni pendirian perguruan tinggi dan rumah sakit. Kami berharap pimpinan NU kedepan dipegang orang yang muda, pintar, jujur, kober (punya waktu) dan ikhlas," jelasnya.
Sementara itu, rencana pendirian perguruan tinggi tersebut hingga saat ini masih dalam tahap pengkajian dan akan segera dibangung dalam waktu dekat. Cita-cita tersebut selaras dengan komitmen pemkab Kudus untuk menjadikan Kudus sebagai pusat pendidikan di Pantura Timur. “Mudah-mudahan, pada era saya pendirian kampus dapat berjalan lancar dan dapat selesai,” harapnya disambut tepuk tangan hadirin.
Pada kesempatan tersebut, bupati juga mendoakan agar seluruh program kerja yang telah disepakati maupun yang sedang direncanakan oleh pengurus PCNU Kudus dapat terlaksana baik. Adanya rencana pendirian perguruan tinggi dan rumah sakit oleh PCNU Kudus, akan didukung penuh oleh pemkab Kudus baik secara moril, spiritual dan fasilitas. "Saya doakan semua cita-cita mulia PCNU Kudus dalam menyejahterakan dan mencerdaskan umat dapat tercapai," ujarnya.
Menurut H. M. Tamzil, Nahdlatul Ulama adalah organisasi masyarakat yang besar dan perlu mendapat perhatian. Apalagi, selama ini kiprah Nahdlatul Ulama dalam proses pembangunan di kabupaten Kudus sangat dirasakan manfaatnya. "Nahdlatul Ulama telah mempersatukan ulama, umara' dan umat sehingga kebersamaan dalam berkehidupan dapat berjalan aman, damai, rukun dan insya Allah sejahtera. Kami berharap kontribusi Nahdlatul Ulama Kudus tak pernah berhenti," imbuhnya.
Selain itu, bupati yang juga pernah menjadi Staf Ahli Gubernur Jawa Tengah ini menyampaikan terima kasih kepada guru PAUD dan TPQ yang hadir dalam acara tersebut. H.M. Tamzil menyebut program TKGS (Tunjangan Kesejahteraan Guru Swasta) untuk guru PAUD dan TPQ sudah berjalan selama dua bulan. Meski begitu, pihaknya mengakui bahwa masih terdapat kendala administrasi yang menyebabkan beberapa guru terlambat menerima tunjangan. “Saat ini kami sedang mengusahakan agar tunjangan bisa diterima tiap tanggal satu, semoga bulan depan benar-benar dapat terealisasi,” terangnya.
Program TKGS adalah program yang ditujukan untuk menghormati para guru swasta yang telah semangat mendidik siswa. Sementara itu, program hibah untuk imam dan khotib masjid saat ini masih dalam masa pendataan. “Semoga pertengahan tahun ini, hibah bisa diterima oleh para imam dan khotib. Ini bentuk penghormatan kami,” tuturnya.
Tidak ada komentar
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.